Twitter

Paradigma Baru “University Heritage Center“ di UBAYA

Posted by Gustina Intan Tamara - -


Heritage center
Heritage center
“ University heritage center” adalah pintu gerbang sebuah perguruan tinggi modern untuk mensinergikan fungsi kerja perpustakaan, arsip universitas, museum universitas dan alumni dalam membangun dan mengelola cagar budaya universitas atau university heritage “
CAGAR BUDAYA UNIVERSITAS
Di Indonesia memang belum populer mewacanakan sebuah perguruan tinggi memiliki sebuah pusat cagar budaya universitas atau University Heritage Center. Disamping regulasi yang khusus mengatur hal tersebut belum ada tampaknya dukungan sebagain besar masyarakat di Indonesia akan pelestaraian cagar budaya khususnya di perguruan tinggi belum kuat. Mereka masih menganggap perguruan tinggi hanya sebagai tempat sementara untuk menuntut ilmu. Orientasi perguruan tinggi saat ini masih sebatas menyediakan tempat belajar dan kemudian dari bekal menuntut ilmu itu diharapkan mahasiwa yang dididik dapat dengan mudah mencari lapangan pekerjaan untuk memperbaiki nasib mereka di kemudian hari. Padahal peran besar masyarakat yang pernah menuntut ilmu di sebuah perguruan tinggi sangatlah besar dalam pengelolaan cagar budaya universitas karena merekalah pelaku sejarah baik dalam rentang waktu tertentu ketika menimba ilmu di perguruan tinggi tersebut maupun ketika mereka berkiprah dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Peran serta pengelola perguruan tinggi juga penting karena tanpa kehadiran mereka cagar budaya tidak akan bisa diceritakan kembali lewat fungsi-fungsi kerja perpustakaan, arsip universitas, museum universitas dan kegiatan alumni. Cagar budaya bagi sebuah perguruan tinggi harus tetap dipelihara sebagai identitas dan jati diri untuk berkembang menuju perguruan tinggi yang lebih baik di masa datang.
FAKTOR PENDUKUNG
Ada 4 faktor pendukung sebuah perguruan tinggi dalam membangun dan mengembangan University Heritage Center yaitu perpustakaan, arsip universitas, museum universitas dan organisasi alumni. Dari tempat-tempat itulah sebenarnya informasi berkaitan dengan cagar budaya universitas bisa didapat. Perpustakaan dapat mendukung cagar budaya dengan perkembangan riset dan ilmu pengetahuan, kekayaan koleksi pustaka, silabus, jurnal dan hasil penelitian yang merupakan kekayaan intelektual sebuah perguruan tinggi. Arsip Universitas dapat mendukung cagar budaya melalui dokumen-dokumen kebijakan institusi, dokumentasi kegiatan perguruan tinggi dan pengelolaan aset vital sebuah perguruan tinggi. Museum Universitas dengan aset koleksi yang mempunyai nilai sejarah dapat mengingatkan kembali bahwa sejarah dimulai dari sebuah alat, sebuah penghargaan dan sebuah nilai yang di masa lalu merupakan kebanggaan bagi perguruan tinggi tersebut. Peran terakhir adalah alumni. Di Amerika Serikat, peran organisasi alumni tidak hanya sebagai wadah komunitas untuk berkumpul dan bernostalgia semata tetapi diberdayakan sebagai wadah untuk menceritakan kembali nilai-nilai yang mereka dapat ketika menuntut ilmu disana. Sebagai contoh Florida State University yang memiliki heritage protocol yang dipelopori oleh salah seorang alumninya bernama Mary Lou Norwod sejak tahun 1947. Dalam situs webnya FSU juga mengelola sebuah museum universitas, virtual museum, sejarah universitas dan mengelola organisasi alumni. Berbeda dengan FSU, Colorado of University memiliki Colorado of University Heritage Center. CUHC mengelola manajemen organisasi alumni mereka dengan profesional untuk mendukung pelestarian cagar budaya universitas. Beberapa alumninya bahkan tercatat dalam sejarah Amerika Serikat. Diantaranya pernah menjabat sebagai senator di beberapa negara bagian, sebagai gubernur, pejabat penting pemerintahan, duta besar, rektor, aktivis wanita dan orang berpengaruh di perusahaan terkemuka dunia seperti McDonnell Douglas Corporation, Walmart, Apple Computer dan Lockheed Martin Corporation. Dari peran alumni yang telah mengukir sejarah bagi negara tersebut, CUHC juga memanfaatkannya untuk mempromosikan nilai-nilai unik mereka yang tentunya berbeda dengan perguruan tinggi lain. Bagaimana dengan Universitas Surabaya tercinta ini. Keempat faktor diatas sudah melengkapi kehidupan beraktifitas perguruan tinggi ini. Perpustakaan modern dengan kelengkapan koleksinya, sebuah Pusat Arsip dan Museum yang menyimpan informasi sejarah dari arsip statis, vital dan aset museum yang dikelolanya. Organisasi Alumni UBAYA sendiri telah didirikan sejak 20 Juni 1976. Keempat modal University Heritage tersebut jika dikelola dengan baik maka tidak menutup kemungkinan suatu saat UBAYA dapat ikut serta mendukung pelestarian University Heritage kelas dunia seperti yang dikampanyekan oleh UNESCO.
NILAI SEJARAH YANG DIPELIHARA
Tujuan mengelola cagar budaya universitas tidak hanya semata-mata melestarikan cagar budaya universitas dalam arti fisik tetapi lebih luas lagi . Tugas pokok sebuah University Heritage Center sendiri adalah menanamkan sejarah dalam arti “ nilai “. Cagar budaya dalam arti fisik bisa hilang, bisa lapuk dimakan usia dan bisa hancur kapan saja tetapi sebuah nilai akan selalu tetap dikenang, dibanggakan dan dijadikan pelajaran hidup bagi diri pribadi (personal), komunitas atau perkumpulan bahkan sebuah organisasi. Tinggal sekarang bagaimana semua faktor pendukung UHC yang ada di Universitas Surabaya ini memiliki komitmen bersama dalam mendukung pelestarikan nilai-nilai sejarah dan budaya Universitas Surabaya.
 

Leave a Reply

Diberdayakan oleh Blogger.